MATA ELANG
Sampai mana kita
kemarin?
Aku rasa, kemarin itu
bukanlah perpisahan bagiku.
Tapi kenapa kau
menatapnya begitu dalam tadi?
Aku pikir, tatapan seperti
itu hanya untukku.
Setelah
aku sempurna kehilangan hatimu. Seharusnya aku sudah siap untuk hal semacam
ini. Hari ini aku kehilangan mata elangmu. Lalu besok apa? Sela-sela jemari
tanganmu? Lenganmu? Apa mungkin pundakmu yang selama ini membuatku nyaman? Satu
persatu, siap atau tidak, cepat atau lambat, aku harus kehilangan semua yang
memang bukan lagi milikku. Lambat laun ragamu akan berubah menjadi bayangan
semu. Aku sedang bersiap untuk semua hal buruk itu. Aku sedang bersiap untuk
terbiasa tanpa semua itu.
Sakit
sekali melihatmu menatap wajahnya sedalam itu, aku masih ingat betul bagaimana
tatapan itu masih untukku beberapa waktu lalu. Waktu itu aku merasa hangat
didalamnya, waktu itu aku seolah terjerat erat karenanya. Bahkan setelah kau
putuskan untuk pergi, aku tetap saja membingkai semua itu, menyimpan dalam
semua keindahan itu. Dia bahkan tidak membalas tatapanmu, dia sedang asik
dengan egonya, dia sedang terbakar cemburunya karena ia takut kepergianmu
bersamaku dan teman-teman kali ini akan membuatmu menaruh hatimu lagi padaku.
Bodohnya dia, itu jelas tidak mungkin terjadi, hatimu telah sempurna miliknya,
dan aku hanyalah mantanmu yang merangkap peran sebagai sahabatmu. Harusnya dia
percaya, harusnya dia membalas tatapanmu dan membiarkanmu pergi tanpa takut
kehilangan dirimu.
Sudah
kuduga hari ini akan menjadi berat untukmu, dan tentu saja untukku juga.
Meskipun banyak hal lucu yang kita lalui hari ini, aku tetap tidak melihatmu
mengeluarkan kebahagiaan. Aku merasa hanya tubuhmu yang hadir, selebihnya itu
masih bersama dia yang kamu tinggalkan dengan berat hati. Tidakkah sudah
kubilang, jangan ikut kalau terpaksa. Kamu kira aku tega melihatmu murung
seperti itu, lebih baik kamu tidak ikut bersama kita hari ini, lebih baik kamu
temani dia untuk meredamkan amarahnya. Percuma kalau ragamu disini tapi semua
fikiranmu ada disana. Hari ini adalah bukti kesekian bahwa aku telah sempurna
kehilangan sebagian darimu.
(5
Desember 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar