Diawal musim hujan kemarin aku mendengar sapaan hangat yang tak kusangka ikut
pergi bersama dengan angin di musim peralihan. “Hallo” ucapnya singkat.
Sesingkat cerita kasihku dengannya. Indah namun tetap saja singkat. Mungkin
jika kutulis dalam sebuah buku, kisah kita hanyalah sebuah bait, tak sampai
separagraf, apalagi sehalaman. Bahkan dalam sebuah esai, kisah kita tak
memenuhi jumlah kata yang disyaratkan.
Apa
yang salah dengan kita? Terkesan manis sampai akhirnya kita berpisah dengan
penuh tanda tanya. Bahkan aku tidak mengira itu senja yang terakhir, ku kira
masih ada fajar berikutnya. Begitu singkat memang, tapi tak apa. Setidaknya
pernah ada kita yang seolah sebatas bunga tidur, terbangun lalu menghilang.
Maret
2017